Lagarde menambahkan kenaikan suku bunga acuan 50 bps pada rapat Maret memang bukan harga mati. Namun memang sangat mungkin terjadi.
“Saya tidak bisa berpikir, kecuali ada kondisi ekstrem, itu tidak akan terjadi. Komitmen kami untuk mencapai inflasi 2% dalam jangka menengah tidak bisa diragukan,” tegasnya kepada wartawan di Frankfurt (Jerman).
Lagarde juga menyebut bukan tidak mungkin kenaikan suku bunga akan berlanjut pada bulan-bulan mendatang. “Kami tahu sudah banyak yang kami kerjaan. Namun kami belum selesai,” tuturnya.
Inflasi di Zona Euro pada Desember masih ada 8,5%, lebih dari empat kali lipat target ECB. Klaas Knot dari Belanda dan Robert Holzmann dari Austria pun menyebut kenaikan suku bunga 50 bps bisa berlanjut pada kuartal II-2023.
Namun Ignazio Visco dari Italia dan Yannis Stournaras dari Yunani lebih memilih kenaikan secara gradual.
Selain itu, ECB juga memberikan detail mengenai rencana pengurangan kepemilikan obligasi yang saat ini bernilai EUR 5 triliun (Rp 81.558,57 triliun). Pengurangan EUR 15 miliar (Rp 244,67 triliun) per bulan akan tetap dilakukan selama Maret-Juni.
(bbn)