Logo Bloomberg Technoz

Aptindo: Harga Produk Gandum RI Tak Tersulut Kisruh Laut Hitam

Arif Subakti
21 July 2023 13:30

Ilustrasi mi instan. (Foto: jcomp via freepik)
Ilustrasi mi instan. (Foto: jcomp via freepik)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Importir gandum untuk industri tepung terigu di Indonesia memastikan harga komoditas tersebut di pasar dalam negeri tidak akan terimbas keputusan Rusia menyetop kesepakatan perdagangan serealia Laut Hitam dengan Ukraina.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan Indonesia selama ini tidak bergantung pada pasok gandum dari Rusia maupun Ukraina.

Indonesia mengimpor sekira 9—11 juta ton gandum per tahun, di mana lebih dari 40% di antaranya dipasok dari Australia. Adapun, sisanya didatangkan dari berbagai negara seperti Argentina, Brasil, Kanada, Amerika Serikat (AS), India, Ukraina, dan Rusia. 

“Menurut saya [harga produk makanan berbasis gandum di Indonesia] tidak akan terpengaruh karena kita tidak bergantung ke Rusia ataupun Ukraina. Kita banyak kerja sama dengan Australia, Kanada, dan beberapa juga AS. Ada beberapa gandum juga dari Brasil dan Bulgaria,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Jumat (21/7/2023).

Harga gandum (Sumber: Bloomberg)


Menyitir data Badan Pusat Statistik  (BPS), realisasi impor gandum Indonesia pada 2022 mencapai sekitar 9,4 juta ton. Sebanyak 45% atau 4,24  juta ton dikapalkan dari Australia, 15% dari Argentina, 14% dari Kanada, dan 10,2% dari India. Impor dari Ukraina tercatat hanya 166.000 ton atau sekitar 1,8%.