Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Ambisi RI Jadi Negara Maju Kala Ketimpangan Kian Menganga

Ruisa Khoiriyah
21 July 2023 11:50

Ilustrasi Kemiskinan. (Muhammad Fadli/Bloomberg)
Ilustrasi Kemiskinan. (Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ambisi Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi dan masuk ke jajaran negara maju di percaturan global dipertegas dengan pengajuan diri sebagai anggota tetap di Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), menyusul Jepang dan Korea Selatan.

Pengajuan Indonesia menjadi bagian dari OECD menggenapi serangkaian strategi yang sudah digeber Indonesia demi mewujudkan visi menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Pemerintah meyakini, bila bergabung dengan OECD, Indonesia akan semakin terdorong menerapkan program-program pembangunan dengan standar negara maju. Bila tidak ada aral melintang, keanggotaan tetap OECD ditargetkan bisa diraih Indonesia pada 2026, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Akan tetapi, ambisi -juga keuntungannya kelak- menjadi anggota klub negara maju itu disangsikan bisa berdampak nyata bagi peningkatan kualitas hidup keseluruhan rakyat Indonesia ketika  dalam isu-isu mendasar yang juga menjadi misi utama OECD, pada saat bersamaan pemerintah negeri ini masih menunjukkan kegagalan pencapaian yang mencolok.  

Mengacu pada Konvensi OECD pasal 1, disebutkan bahwa OECD ditujukan untuk mempromosikan kebijakan yang dirancang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja berkelanjutan tertinggi dan kenaikan standar hidup negara-negara anggota. "Tujuan OECD adalah untuk membentuk kebijakan yang memupuk kemakmuran, kesetaraan, kesempatan dan kesejahteraan untuk semua," demikian dikutip dari laman resmi OECD, Jumat (21/7/2023).

Organisasi antar pemerintah yang telah berusia 62 tahun dan memiliki 38 anggota itu juga menempatkan misi utama mewujudkan perekonomian global yang kuat, bersih, dan berkeadilan.