“Sebanyak 22 negara telah secara resmi mendekati BRICS. Jumlah yang sama juga kami catat pada negara-negara yang menempuh pendekatan informal,” katanya.
BRICS, yang telah mendirikan lembaga peminjaman multilateralnya sendiri, dibentuk sebagai penyeimbang pengaruh negara-negara maju dalam ekonomi global.
Meski anggotanya berjumlah 42% dari populasi dunia, mereka memiliki kurang dari 15% hak suara di Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), menurut Institute for Security Studies yang berbasis di Pretoria.
Sooklal dan rekan-rekannya awal bulan ini membahas empat bidang luas yang perlu ditangani untuk memutuskan kriteria perluasan blok itu. Hal itu akan diuraikan pada pertemuan para menteri luar negeri blok itu pada Kamis malam.
“Argentina, semua negara Global South utama” telah mendaftar, katanya, seraya menambahkan bahwa Bangladesh, Uni Emirat Arab, Iran, dan Arab Saudi telah menyatakan minatnya, seperti halnya beberapa negara Eropa. “Mereka adalah negara yang cukup berbobot.”
Global South secara luas terdiri dari Afrika, Amerika Latin dan Karibia, Asia tanpa Israel, Jepang, dan Korea Selatan, dan Oseania tanpa Australia dan Selandia Baru, Brazil, India, Indonesia, China, Nigeria, dan Meksiko.
Afsel akan menjadi tuan rumah KTT BRICS tahun ini bulan depan dan telah mengundang 69 pemimpin negara-negara di dunia untuk hadir, yang menunjukkan minat blok tersebut untuk meningkatkan pengaruhnya.
(bbn)
