Logo Bloomberg Technoz

"Begitu juga di sektor lain seperti offshore. Kami juga menjajaki potensi proyek-proyek offshore untuk pembangunan floating storage dan sebagainya. Ini semua adalah proyek-proyek jangka panjang yang akan membantu kami mengurangi ketergantungan kami terhadap bisnis pengapalan yang rentan terhadap gejolak pasar," ujarnya.

CEO Pertamina Shipping International, Yoki Firnandi (Wike Herlinda)

Dalam kesempatan yang sama Yoki menyatakan PIS berencana untuk menggelar initial public offering (IPO) dalam jangka waktu 2-3 tahun mendatang. Sebagai persiapan untuk IPO, PIS akan melakukan penerbitan obligasi dalam waktu dekat.

"IPO adalah strategi jangka menengah kami juga. Mungkin sekitar 2—3 tahun lagi [IPO-nya]. Ini menjadi salah strategi yang sangat serius kami pertimbangkan untuk tercatat di bursa domestik," ujarnya.

Yoki mengatakan sebagai bukti keseriusan, PIS sedang memperkuat permodalan dan kinerja keuangan sebagai pondasi menuju IPO. Berikutnya, PIS juga membangun tim yang khusus menangani IPO. "Kami mempersiapkan equity story agar saat 2025 nanti sudah clear untuk apa kami IPO dan berapa besar yang ingin dihimpun," ujarnya.

Yoki menjabarkan bahwa pendapatan PIS stabil dan berkelanjutan karena sekitar 87,5% berasal dari Grup Pertamina dan sisanya dari pihak ketiga.

"Bisa dikatakan bisnis PIS sebagai anak usaha Pertamina itu berkah bagi kami. Secara tidak langsung, artinya kami punya captive market yang cukup besar yang menjadi jangkar dari bisnis PIS. Jangkar dalam arti bisnis PIS stabil, sustain, pertumbuhannya tetap ada," ujar Yoki.

Menurutnya, karena memiliki pasar Pertamina sebagai jangkar, PIS memiliki pondasi yang solid yang untuk ekspansi ke portofolio bisnis baru yang memiliki tingkat return lebih tinggi.

(krz/dba)

No more pages