Logo Bloomberg Technoz

Sebaliknya, katanya, tentara bayaran akan berlatih dan bersiap untuk "perjalanan baru ke Afrika," dan mungkin akan kembali ke Ukraina ketika "kami yakin bahwa kami tidak diminta mempermalukan diri sendiri dan pengalaman kami."

Selama berada di Belarusia, Wagner akan membantu militer negara itu menjadi "tentara kedua di dunia" dan "jika diperlukan, kami akan membela mereka," kata Yavgeny Prigozhin.

Pendiri Wagner ini belum pernah terlihat di depan umum sejak pemberontakan singkat yang dibatalkan pada 24 Juni ketika pasukannya berada dalam jarak 200 kilometer (124 mil) dari Moskow, dan hanya mendapat sedikit perlawanan dari unit-unit militer.

Dia menyebut aksi tersebut bukan untuk menyerang Rusia tetapi menggulingkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov. Ia menuduh keduanya gagal dalam pelaksanaan perang di Ukraina dan mengklaim bahwa mereka ingin menghancurkan Wagner.

Wagner Group mengembalikan senjata militer Rusia (Sumber: Bloomberg)

Presiden Vladimir Putin pada awalnya mengecam pemberontakan itu sebagai pengkhianatan dan mengatakan bahwa aksi tersebut membawa Rusia ke ambang perang saudara. Namun minggu lalu ia bertemu dengan Yavgeny Prigozhin dan 35 komandan Wagner selama hampir tiga jam, hanya beberapa hari setelah pemberontakan terjadi.

Dalam negosiasi yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Putin setuju mengizinkan Yavgeny Prigozhin pergi ke Belarusia bersama para pejuangnya yang ingin bergabung dengannya.

Namun, hingga saat ini, hanya ada sedikit tanda bahwa Wagner telah berkumpul kembali di Belarusia. Adapun Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa tentara bayaran telah menyerahkan sejumlah besar senjata kepada militer Rusia.

Sosok kedua dalam video yang mengaku sebagai Dmitry Utkin, komandan tertinggi Wagner, mengatakan bahwa tugas tentara bayaran baru saja dimulai, dan menambahkan dalam bahasa Inggris, "Selamat datang di neraka."

(bbn)

No more pages