Logo Bloomberg Technoz

Kecemasannya juga ada pada kapal yang nantinya akan diklasifikasikan berdasarkan tingkat emisinya. Makin tinggi tingkat emisinya, makin terbatas ruang pelayarannya dan hanya boleh berlayar di negara-negara dunia ketiga, bukan untuk international trading. 

“Artinya, kebutuhan terhadap kapal-kapal yang comply [dengan misi transisi energi global] dan efisien akan makin tinggi,” ujarnya.

Ia menilai saat ini, galangan-galangan kapal dunia sudah penuh order sampai dengan 2027, bahkan setelahnya. Dengan demikian, prospek ke depan masih cukup menjanjikan di tengah tantangan. 

“Namun, kami juga harus siap dengan mitigasi risikonya, katakanlah jika sampai terjadi perlambatan yang pada akhirnya mengoreksi harga sewa kapal,” ujarnya.

CEO Pertamina Shipping International, Yoki Firnandi (Wike Herlinda)

Dalam kesempatan yang sama Yoki Firnandi mengatakan pihaknya mengalokasikan 30% dari belanja modal anualnya untuk penambahan 30 kapal carrier milik sendiri dalam tiga tahun ke depan, seiring dengan proyeksi makin tingginya permintaan minyak dunia dalam beberapa tahun mendatang.

Yoki mengatakan saat ini anak usaha PT Pertamina (Persero) itu telah mengoperasikan sekitar 300 kapal di  seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 98 di antaranya merupakan milik perusahaan, sedangkan sisanya sewa.

“Kami berekspektasi dalam beberapa tahun ke depan [jumlah kapal yang dioperasikan PIS] akan terus tumbuh. Ada kebutuhan untuk menggantikan kapal yang sudah tua dan juga untuk menambah. Kalau kami mengalkulasi, dalam 3 tahun ke depan, kapal kami bisa mencapai 110 yang milik sendiri. Jadi kami merencanakan kurang lebih tambahan 30 kapal dalam 3 tahun ke depan,” ujarnya.

Terkait dengan investasi untuk penambahan armada, Yoki mengaku perusahaan belum menetapkan angka final. Akan tetapi, untuk 2023 saja, belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan perseroan mencapai sekitar US$800 juta.

“Belanja modal kami untuk investasi  dibutuhkan kurang lebih hampir US$800 juta [per tahun], di mana belanja untuk kapal kurang lebih sekitar 30% di antaranya. Jadi sekitar US$250 juta untuk tahun ini saja untuk pembelian kapal,”  jelasnya.

(krz/dba)

No more pages