“Changi telah mendapatkan kembali lebih dari 80% kinerja sebelum Covid,” kata Lim Ching Kiat, wakil presiden eksekutif untuk pengembangan perhubungan udara dan kargo, dalam pernyataan Kamis (20/7/2023).
Bandara ini berupaya membangun konektivitas ke lebih banyak titik di China dan Asia Tenggara pada paruh kedua tahun ini.
Rebound penerbangan dari dan ke Changi terjadi selama puncak periode liburan musim panas, karena sebagian besar wisatawan melawan kekhawatiran tentang inflasi dan perlambatan ekonomi global.
Hal serupa terjadi di Amerika Serikat (AS), di mana jumlah penumpang sebagian besar telah pulih ke tingkat sebelum pandemi karena konsumen membelanjakan tabungan mereka untuk bepergian.
Pasar teratas Changi untuk hub Asia Tenggara adalah Australia, India, Indonesia, Malaysia, dan Thailand pada kuartal II-2023. Adapun, lalu lintas penumpang dari dan ke Asia Timur Laut naik menjadi 75% pada Juni dari tingkat sebelum pandemi, dan 50% dari capaian pada Januari.
Kinerja tersebut berpotensi meningkat lebih lanjut saat Grand Prix Formula Satu Singapura dimulai pada September, serta serangkaian konser kelas atas yang terjual habis yang menampilkan artis termasuk Taylor Swift dan Coldplay awal tahun depan.
(bbn)