Logo Bloomberg Technoz

Dengan demikian, lanjutnya, pada saat terjadi perubahan permintaan terhadap jenis angkutan energi, kapal yang dimiliki perusahaan sudah siap untuk digunakan. Teknologi kapalnya pun sudah disiapkan.

Terlebih, kata Yoki, dalam beberapa tahun ke depan, kapal-kapal yang berlayar untuk perdagangan internasional harus rendah emisi dan tidak boleh memiliki mesin berbahan bakar konvensional. “Harus pakai mesin yang dual fuel. Itu juga sudah kami siapkan.”

“Selain itu, kami juga aktif mendekati pasar atau pemain yang memang sudah melirik ke sektor green energy ini. Umumnya di negara-negara maju. Kalau di Asia seperti Jepang dan Korea Selatan. Mereka sudah mulai sangat serius untuk masuk ke perdagangan energi ramah lingkungan. Kami sudah membangun komunikasi untuk menjaring mereka. Upaya kami untuk mencapai pasar-pasar ini akan makin tereskalasi ke depannya. Kalau saya lihat, pertumbuhan PIS untuk mendapatkan pangsa pasar baru, saya optimistis target 20% pada 2030 itu bisa tercapai,” kata Yoki.

Kapal milik PT Pertamina International Shipping (PIS). (Dok. PIS)


Sekadar catatan, pada 2022, PIS mengantongi laba senilai US$205,01 juta atau Rp3,02 triliun (kurs US$1 = Rp14.750). Laba tersebut naik 60,77% dari 2021 yang sejumlah US$127,52 juta.

Kenaikan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan yang menyentuh level US$2,83 miliar, atau meroket sebanyak 63% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya US$1,73 miliar. 

Capaian kinerja 2022 mencerminkan tingkat pertumbuhan per tahun atau compound annual growth rate (CAGR) PIS selama tiga tahun berturut-turut terus naik signifikan. Terhitung sejak 2020, laju pertumbuhan CAGR untuk laba bersih mencapai 37,77% dan pendapatan mencapai 83,94%.

Dari sisi operasional, PIS juga mencatat kenaikan jumlah pengangkutan kargo baik domestik maupun internasional. Terutama untuk kargo minyak mentah internasional di mana pengangkutan tercatat sebanyak 66,99  juta barel, atau naik 18,5% dari 2021 yang berada di angka 56,53 juta barel. 

Pengangkutan kargo BBM  internasional pada 2022 menyentuh angka 98,29 juta barel produk BBM, naik 4,8% dari 93,7 juta barel di 2021.

Secara total PIS mengangkut sebanyak 11,74 juta MT LPG dan  550,91 juta barel produk minyak untuk distribusi domestik yang terdiri dari bensin, minyak mentah, avtur, dan lainnya. Untuk pengangkutan kargo internasional, PIS mengangkut 1,88 juta MT LPG , 98,29 juta barel produk BBM, dan 66,9 juta minyak mentah.

(wdh)

No more pages