Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Director of Hospitality Services Colliers Indonesia Satria Wei menilai bahwa rencana pungutan Rp150.000 untuk wisatawan mancanegara (wisman) yang akan masuk ke Bali tidak akan terlalu berdampak terhadap sektor pariwisata.

“Untuk rencana retribusi tersebut menurut kami tidak akan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wissman yang akan datang ke Bali. Saat ini sebetulnya peruntukkan retribusi tersebut akan kembali pada kenikmatan yang akan dinikmati wisatawan yang akan datang ke Bali, jadi sebetulnya tidak akan terganggu,” ujarnya dalam laporan properti Colliers kuartal II-2023, Kamis (20/7/2023).

Sebagai informasi, Gubernur Bali I Wayan Koster mengusulkan pengenaan biaya masuk tambahan bagi wisman sebesar Rp150.000 per orang. Tarif tersebut berlaku untuk satu kali kunjungan wisata dengan sistem pembayaran secara daring dan akan berlaku pada 2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun mendukung rencana ini karena bertujuan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di Bali.

”Tujuannya baik, agar wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali yang targetnya 4,5 juta wisman tahun ini turut berkontribusi dalam upaya melestarikan budaya kita, konservasi alam, dan juga [konservasi] lingkungan dan budaya. Mudah-mudahan ini bisa kita sosialisasikan,” katanya  di sela The Weekly Brief with Sandi Uno.

Turis asing melakukan ritual melukat di Pura Tirta Empul, Gianyar, Bali, Rabu (3/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman ke Pulau Dewata mencapai 439.475 kunjungan per Mei 2023, naik 6.80% dari bulan sebelumnya. Secara kumulatif Januari—Mei tahun ini, Bali menggaet sebanyak 1,87 juta kunjungan wisman.

Dari total jumlah kunjungan wisman pada Mei, hanya sebanyak 21 yang melalui pintu masuk pelabuhan, sedangkan sisanya via Bandara Internasional Ngurah Rai. Adapun, turis asing utama yang mengunjungi Bali a.l. dari Australia India, China, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan. 

(krz/wdh)

No more pages