Logo Bloomberg Technoz

Sebelum perang, Ukraina mengekspor biji-bijian lebih banyak dibandingkan seluruh negara-negara Uni Eropa, dan memasok sekitar setengah dari biji bunga matahari dan minyak yang diperdagangkan secara global. Bahkan sejak awal dimulainya invasi Rusia, Ukraina tetap menjadi pengirim gandum terbesar keenam dan pengirim jagung terbesar ketiga. Saat musim panen hampir berakhir pada akhir Juni, ekspor biji-bijian Ukraina mencapai lebih dari 48 juta ton, hampir sama dengan ekspor di tahun 2021 hingga 2022.

Ukraina pengirim komoditas jagung terbesar ketiga. (Sumber: Bloomberg)

2. Bagaimana cara kerja perjanjian ekspor tersebut?

Kesepakatan biji-bijian antara Rusia dan Ukraina ditandatangani pada Juli 2022. Dalam perjanjian tersebut, Rusia sepakat membuka kembali tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam untuk mengekspor hasil panen. Semua kapal akan diminta melalui pemeriksaan sebelum masuk dan keluar pelabuhan, di sebuah pusat yang didirikan di Istanbul. Pusat pemeriksaan dikelola bersama oleh Rusia dan Ukraina, juga Turki dan PBB yang menengahi perjanjian tersebut.

Setelah ditandatanganinya kesepakatan, hampir 33 juta ton hasil panen berisi jagung, gandum, dan bunga matahari berhasil dikirimkan dengan selamat. Pengiriman bulanan melalui koridor tersebut memuncak sebesar 4,2 juta ton pada Oktober, namun bertahan di bawah 3 juta ton sejak April hingga kini. Penurunan tersebut disebabkan oleh waktu inspeksi yang semakin lama dan Rusia memblokir pendaftaran kapal ke salah satu pelabuhan.

Menurut Kementerian Pertanian, sebelum perang, Ukraina mengekspor total sebanyak 5 jutaton biji-bijian dalam satu bulan melalui semua rute.

3. Apakah kesepakatan itu satu-satunya jalan keluar untuk ekspor biji-bijian Ukraina?

Jawabannya adalah tidak. Ada alternatif lain dengan mengirimkan hasil panen lewat pelabuhan sungai Danube yang lebih kecil, ditambah dengan transit kereta api dan jalan raya melalui perbatasan Uni Eropa. Hasil panen yang dikirim dengan cara itu dapat melampaui volume yang dipindahkan lewat pelabuhan Laut Hitam, setidaknya pada bulan Mei. Akan tetapi, alternatif itu dinilai lebih rumit dan mahal.

Pelabuhan Danube hanya dapat menerima kapal yang lebih kecil, sehingga volume pun harus dikurangi. Sementara pengiriman biji-bijian menggunakan kereta api yang melintasi perbatasan diperlambat oleh rel dengan ukuran berbeda-beda.

Pengiriman alternatif tersebut juga telah menyebabkan ketegangan dengan negara-negara tetangga Uni Eropa yang mengklaim bahwa biji-bijian yang masuk melalui ekspor telah merugikan petani karena menekan harga lokal. Uni Eropa telah mengizinkan lima negara anggota di timur untuk membatasi pembelian biji-bijian Ukraina di dalam negeri (pengiriman transit dapat dilanjutkan). Larangan itu berakhir pada September tahun lalu, akan tetapi kelima negara telah meminta perpanjangan.

4. Mengapa Rusia menghentikan kesepakatan?

Rusia mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan terkait ekspor pupuk dan makanan masih belum dicabut. Hal itu terlepas dari fakta bahwa volume pengiriman gandum dan ekspor pupuk Rusia telah pulih seperti di saat sebelum perang terjadi.

Pengiriman makanan tidak secara langsung menjadi sasaran sanksi, akan tetapi hukuman pada bank-bank Rusia dan perusahaan internasional seperti John Deere yang memutuskan untuk keluar dari pasar Rusia telah merugikan petani karena tidak bisa mendapatkan suku cadang atau benih pengganti.

Kementerian Luar Negeri Rusia membuat lima tuntutan utama agar kesepakatan dapat dilanjutkan, termasuk agar bank pertanian Rosselkhozbank dihubungkan kembali ke sistem pembayaran internasional SWIFT, menyelesaikan masalah dengan mengamankan suku cadang mesin pertanian dan membuka kembali pipa amonia.

Rusia mengatakan tuntutan itu belum dipenuhi. Mereka juga mengaku tidak melihat kemajuan dalam menyelesaikan masalah lain terkait logistik transportasi dan asuransi, serta pencairan aset.

5. Negara mana yang paling terdampak dari berakhirnya kesepakatan?

China, Spanyol, dan Turki telah menjadi pembeli terbesar bahan makanan Ukraina. Akan tetapi negara-negara miskin seperti Mesir dan Bangladesh juga mengimpor lebih dari satu juta ton di bawah kesepakatan tersebut.

PBB telah menekankan bahwa pengiriman bahan makanan di bawah kesepakatan tersebut telah membantu meningkatkan pasokan global dan menurunkan harga, ke negara manapun biji-bijian itu dikirim.

Namun kini, harga biji-bijian melonjak setelah Rusia memutuskan mengakhiri kesepakatan.

6. Apa artinya bagi petani Ukraina?

Ukraina mendorong ekspor biji-bijian untuk tetap dilakukan dari pelabuhan Laut Hitam meskipun ada peringatan dari Rusia. AS mengatakan pengiriman dengan pengawalan bukan pilihan, sementara broker asuransi Marsh menangguhkan programnya untuk mengekspor biji-bijian dari Ukraina mengingat adanya tantangan yang harus dilalui.

Jika Ukraina hanya bisa mengekspor melalui jalur alternatif, hal ini akan berdampak pada peningkatan biaya bagi petani dalam jangka panjang. Sehingga, para petani akan semakin menunda waktu tanam yang mengakibatkan berkurangnya pasokan dari Ukraina. Padahal, ladang yang bisa ditanam oleh petani sudah berkurang akibat perang.

(bbn)

No more pages