Juru bicara departemen kesehatan mengatakan dalam pernyataan via email bahwa tindakan tersebut menjamin Institut Virologi Wuhan tidak akan lagi menerima dana dari AS. Sebelumnya, lembaga penelitian tersebut telah menerima dana lebih dari US$1,4 juta sebagai bentuk penghargaan federal, termasuk melalui subhibah dari Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) AS sejak 2014. Namun sejak Juli 2020, lembaga tersebut belum mendapatkan dana lagi dari NIH.
Sementara itu, Institut Virologi Wuhan menjadi sorotan dalam diskusi soal awal mula pandemi Covid-19. Beberapa orang, termasuk Direktur FBI Christopher Wray, mencurigai bahwa penyebaran virus dimulai dari fasilitas tersebut.
Meskipun AS masih belum menemukan bukti konklusif bahwa virus tersebut muncul dari penularan hewan ke manusia atau kecelakaan laboratorium, namun AS telah mengidentifikasi adanya pelanggaran dalam protokol keselamatan dan keamanan di lembaga penelitian tersebut. AS juga menuding China dan laboratorium menghalangi penyelidikan atas kecurigaan tersebut.
Mengenai langkah AS untuk menghentikan pendanaan, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa ia memahami alasan Institut Virologi Wuhan masih belum mengajukan dan tidak melanjutkan penelitian yang didanai oleh AS. Ia menegaskan negaranya akan tetapi berdedikasi untuk bekerja sama secara global dalam hal sains, teknologi, dan kesehatan masyarakat.
“Virus adalah musuh bersama umat manusia,” menurut pernyataan dari juru bicara kementerian. “Kami berharap AS dapat bekerja sama dengan China dan bersama-sama menanggapi tantangan global.”
(bbn)