Logo Bloomberg Technoz

Inflasi Dunia Mulai Landai, Rupiah Bisa Lanjutkan Penguatan

News
20 July 2023 08:53

Ilustrasi Rupiah dan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah dan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah memiliki alasan melanjutkan penguatan hari ini dengan kabar inflasi di kawasan ekonomi utama yang mulai jinak di tengah ekspektasi semakin dekatnya puncak bunga acuan bank sentral di negara-negara maju.

Dari dalam negeri, mata uang Indonesia hari ini akan menunggu data terbaru survei perbankan kuartal II-2023 yang akan memberikan gambaran lebih lanjut perkembangan pertumbuhan kredit bank. Berdasarkan hasil survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan yang dirilis lebih dulu, menunjukkan penyaluran kredit baru pada Juni terindikasi melambat dibanding bulan sebelumnya di mana tren perlambatan diprediksi berlanjut pada bulan ini.

Akan tetapi, kendati pada Juni-Juli diperkirakan lajunya melambat, secara keseluruhan kuartal II-2023, hasil survei Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit bank lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2023, terutama didorong kenaikan penyaluran Kredit Modal Kerja, KPR dan kredit konsumsi lain. Adapun Kredit Investasi pada kuartal II-2023 diprediksi melambat.

Pairing USD/IDR ditutup kehilangan 10 bps membawa nilai tukar rupiah menguat ke level Rp14.995/US$ pada perdagangan terakhir Selasa lalu sebelum bursa ditutup karena libur peringatan Tahun Baru Islam kemarin. Imbal hasil SUN/INDOGB cenderung melandai mencerminkan animo pasar yang masih cukup besar terhadap surat utang pemerintah RI.

Di pasar NDF, kontrak rupiah juga diperdagangkan di bawah level psikologis Rp15.000/US$ memberi indikasi hari ini peluang penguatan mungkin cukup besar.