Inflasi umum Inggris pada Juni tercatat 7,9% secara tahunan (year-on-year/yoy). Jauh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang 8,7% yoy. Demikian disiarkan dari laporan Office for National Statistics (ONS).
Sementara inflasi inti juga melandai menjadi 6,9% yoy dari 7,1% yoy. Perkembangan ini menghidupkan kembali spekulasi soal seberapa tinggi kenaikan suku bunga yang akan dilakukan Bank Sentral Inggris.
Kemudian, Neraca Perdagangan Jepang secara tak terduga melompat ke surplus JPY43,05 miliar pada Juni dari sebelumnya mencatatkan defisit mencapai JPY1.374,99 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, mengalahkan perkiraan pasar dari catatan defisit JPY46,7 miliar.
Angka tersebut merupakan surplus perdagangan pertama setelah terjadinya defisit dalam 22 bulan terakhir, didukung oleh pencapaian ekspor yang naik.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, fokus perhatian investor sekarang beralih ke musim laporan keuangan kuartal II-2023.
“Investor menggeser perhatian mereka pada musim laporan keuangan kuartal II-2023 yang minggu ini momentumnya semakin kuat dengan sejumlah emiten besar seperti Tesla, Bank of America, Goldman Sach dan Netflix dijadwalkan rilis laporan keuangan mereka,” jelas Tim Research Phillip Sekuritas.
Dari regional, notulen rapat Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) tanggal 4 Juli kemarin memperlihatkan pejabat RBA mempertimbangkan menaikkan suku bunga acuan Cash Rate sebesar 25 bps menjadi 4,35% sebelum memutuskan untuk menahan kenaikan suku bunga.
RBA berargumen bahwa kebijakan moneter sudah cukup ketat dengan suku bunga acuan yang berada pada 4,1% dan pembayaran bunga KPR mencapai rekor tertinggi pada Mei.
RBA mengakui bahwa inflasi sudah mulai melandai sehingga akan membantu memitigasi lonjakan pada ekspektasi inflasi untuk jangka menengah.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG ditutup terkoreksi 0,5% ke 6.830 dan masih didominasi volume penjualan, penutupan IHSG pun berada di bawah MA-200.
“Pada skenario terbaiknya, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave iii dari wave (a) dari wave [iii], sehingga IHSG akan berbalik menguat untuk menguji 6.594-7.013,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (20/7/2023).
Herditya juga memberikan catatan, waspadai akan koreksi yang lebih dalam pada IHSG yang akan menguji 6.740-6,.794 untuk membentuk wave iv dari wave (i) dari wave [iii].
Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, ARTO, BEST, DOID, dan TINS.
Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan Selasa kemarin IHSG melemah 0,54% ke 6.830, dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp151 miliar pada reguler market.
Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam tren sideways cenderung menguat pada hari ini, dengan resistance 6.890–6.920 dan support 6.780–6.750. Dengan saham rekomendasinya ialah MAPI, ARTO, DMAS, IPCC, RALS, dan SSIA.
(fad)