Pada kesempatan yang sama, Buwas menegaskan bahwa Bulog sudah menggelontorkan 186 ribu ton beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia. Upaya tersebut dilakukan untuk meredam gejolak harga beras yang terjadi saat ini.
“Operasi pasar ini berlangsung secara nonstop sejak tahun lalu hingga saat ini sebagai upaya meredam gejolak harga yang diakibatkan oleh kurangnya pasokan di pasar dan masyarakat. Khusus untuk Pasar Induk Beras Cipinang, akan kami top up operasi pasar ini dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,” kata dia.
Operasi pasar dilakukan masif pada pekan ini karena harga beras yang tak stabil karena adanya ketidakseimbangan pasokan dan permintaan. Untuk memastikan pasokan beras cukup maka Bulog melakukan impor.
Sementara itu Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2023 sebesar 0,34% secara bulanan (month-to-month/mtm). Inflasi itu melambat dibandingkan bulan sebelumnya yakni 0,66%. Beras termasuk komoditas yang menyumbang inflasi. Komoditas lainnya adalah ikan segar, cabai rawit, dan rokok kretek filter. Sementara penyumbang deflasi antara lain tarif angkutan udara, bensin dan telur ayam ras.
(rez/ezr)