Angka ini berpeluang semakin tinggi karena satu harta lainnya juga tak memiliki status yang jelas. Dito mencatat mobil Hyundai IONIQ 5 senilai Rp800 juta yang tertulis asalnya yaitu dari 'lainnya'.
Dito soal LHKPN itu mengatakan, dia belum berpengalaman dalam pelaporan LHKPN. Oleh karena itu dalam jangka waktu 30 hari verifikasi usai pelaporan dia bersiap untuk verifikasi. Saat ini, menantu pemilik biro umrah dan haji skala besar Maktour itu mengatakan, dia tengah berkonsultasi dengan ahli agar bisa mengisi sesuai dengan perspektif hukum yang benar.
Nama Dito belakangan memang santer tak hanya soal LHKPN ini. Tak lama setelah dia menjadi Menpora, Dito dikait-kaitkan dengan uang Rp27 miliar yang disebut disebar tersangka kasus BTS Bakti Kominfo agar penyidikan dipetieskan. Kejaksaan Agung kemudian belum lama ini memeriksa Dito yang sebelumnya adalah Staf Khusus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto itu.
Namun Dito, menteri termuda pembantu Presiden Joko Widodo itu sudah membantah bahwa dirinya menerima uang Rp27 miliar tersebut.
(ezr)