Padahal Pita bersama koalisi partainya; yaitu Partai Move Forward, dan tujuh partai pro-demokrasi sudah menguasai 312 kursi di dewan perwakilan rakyat atau majelis rendah Thailand yang beranggotakan 500 orang. Mereka kalah dalam jumlah kursi parlemen gabungan yang mencakup 250 anggota senat yang ditunjuk militer dan 184 kursi di majelis rendah; atau totalnya 434 suara.
Akan tetapi, ini bukan akhir dari perjuangan Pita dan pendukungnya. Mereka dapat mengusahakan pemungutan suara ulang di parlemen Thailand. Kemungkinan besar hal itu bisa digelar pada 19 Juli mendatang.
Meski demikian, secara paralel, Pita dan Partai Move Forward juga harus berhadapan dengan sejumlah masalah. Pita masih berisiko didiskualifikasi sebagai calon PM Thailand dan Partai Move Forward berpotensi dibubarkan. Hal ini merujuk pada dorongan mereka untuk mengubah undang-undang pencemaran nama baik di Thailand.
(bbn)