Ari Natter - Bloomberg News

Bloomberg, Ancaman terhadap jaringan listrik AS semakin meningkat. Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat DPRAS. Disebutkan serangan siber dari China dapat membuat situs-situs militer dan situs-situs sensitif lainnya lumpuh.

"Aktivitas China cukup mengkhawatirkan," kata Manny Cancel, senior vice president North American Electric Reliability Corp, saat memberikan kesaksian di depan subkomite DPR AS.

"Aktivitas siber China merupakan salah satu ancaman siber yang paling dinamis. China terus menunjukkan peningkatan kecanggihan, termasuk teknik-teknik baru dan adaptif untuk mendapatkan akses ke jaringan."

Rapat dengar pendapat, yang diadakan oleh Subkomite Energi dan Perdagangan DPR untuk Pengawasan dan Investigasi, dilakukan ketika jaringan listrik negara semakin rentan terhadap serangan siber, sementara insiden seperti serangan fisik dan vandalisme meningkat sekitar 77% pada tahun 2022, menurut komite tersebut.