Badai Utang Korporasi Senilai Rp7.495 T Mengancam Ekonomi Global
News
19 July 2023 07:40
Bloomberg Technoz, Jakarta - Ponsel milik Richard Cooper adalah semacam alarm peringatan awal bagi perekonomian global. Akhir-akhir ini, ponsel itu sering berdering.
Richard Cooper, seorang mitra di Cleary Gottlieb, sebuah firma hukum terkemuka untuk kebangkrutan perusahaan, kiprahnya adalah sebagai penasihat bisnis di seluruh dunia selama beberapa dekade tentang apa yang harus dilakukan ketika mereka tenggelam dalam utang.
Cooper melakukan pekerjaannya ketika pecah berbagai krisis keuangan global, mulai krisis finansial 2008, krisis minyak pada 2016 dan krisis Covid-19. Dan dia melakukannya lagi sekarang, di tahun ketika kebangkrutan perusahaan besar menumpuk di laju tercepat kedua sejak 2008, hanya bisa dikalahkan oleh hari-hari awal pandemi.
“Rasanya berbeda dari siklus sebelumnya,” kata Cooper. "Anda akan melihat banyak default."
Tempatnya bekerja telah melakukan pratinjau lebih dari US$500 miliar badai tekanan utang perusahaan yang sudah mulai melanda seluruh dunia, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Penghitungannya pasti akan bertambah. Dan itu memperdalam kekhawatiran di Wall Street dengan ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi dan membebani pasar kredit yang baru saja keluar dari kerugian terdalam dalam beberapa dekade.