Julia Fanzeres - Bloomberg News - 

Harga minyak merangkak naik di tengah sentimen risk-on yang lebih luas dan tanda-tanda bahwa Rusia menepati janjinya untuk mengurangi pasokan.

Aliran minyak mentah lintas laut Rusia merosot ke level terendah enam bulan dalam periode empat minggu terakhir. Sementara itu, harga saham naik karena laporan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat, atau menghentikan, kenaikan suku bunga di masa depan setelah pertemuan Juli.

Minyak WTI -West Texas Intermediate- menetap di dekat US$76 per barel setelah turun di dua sesi sebelumnya karena kembalinya ladang minyak utama Libya dan kekhawatiran tentang ekonomi China.

Karena minyak Rusia menjadi lebih mahal, pembeli seperti India sekarang mempertimbangkan untuk meningkatkan pembelian dari Timur Tengah.