Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg News

Bloomberg,  Ukraina dan Rusia saling tuduh melakukan serangan menggunakan pesawat tak berawak (drone). Beberapa jam sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah akan membalas dendam atas serangan yang merusak jembatan di Krimea.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 28 drone yang diklaim milik Ukraina berusaha menyerang fasilitas di Krimea dalam salah satu serangan drone paling intens sejak perang dimulai. Berdasarkan pernyataan kementerian via Telegram, semua drone berhasil dijatuhkan dan tak ada laporan soal kerusakan atau cedera.

Kini, pejabat Ukraina mengatakan mereka telah menjatuhkan 31 drone di wilayah selatan Odesa dan Mykoliayix, dan mencegat enam rudal Kalibr yang diluncurkan dari Laut Hitam. Pejabat regional mengatakan sebuah fasilitas industri di wilayah selatan Mykolayiv diserang oleh Rusia, dan salah satu rudal telah merusak fasilitas infrastuktur di pelabuhan Odesa.

Serangan yang terjadi di Ukraina terjadi beberapa jam setelah Putin mengancam akan menyerang negara tersebut pada Senin (17/7/2023) sebagai pembalasan atas ledakan yang merusak jembatan Rusia sepanjang 19 kilometer, yang menghubungkan Rusia ke Krimea melintasi Selat Kerch.

Aksi ini menutup jalan dan menghentikan jalur kereta api setelah ledakan, namun transportasi kereta kembali dijalankan pada Senin malam. Mengenai serangan tersebut, Ukraina tidak secara langsung mengklaim keterlibatan.

Ledakan jembatan terjadi beberapa jam sebelum Rusia mengumumkan akan menghentikan kesepakatan yang mengizinkan ekspor biji-bijian Laut Hitam dari Ukraina, atau yang dikenal sebagai Black Sea Grain Initiatives (Kesepakatan Biji-Bijian Laut Hitam). Langkah tersebut berdampak pada pasokan pangan global.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan keputusan untuk menghentikan kesepakatan tidak berkaitan dengan insiden ledakan jembatan. Rusia sudah sejak pekan lalu mengindikasikan kemungkinan akan menarik diri dari perjanjian tersebut.

(bbn)

No more pages