Hal ini dipicu karena wilayah Indonesia dipengaruhi dua samudera. Selain itu, topografi Indonesia juga berupa pegunungan yang berjajar di garis Khatulistiwa.
"Ada kemungkinan satu wilayah mengalami kekeringan, tetangganya mengalami banjir atau bencana hidrometeorologi. Artinya bukan berarti seluruhnya serempak kering, ada di sela-sela itu yang juga mengalami bencana hidrometeorologi basah,” ujar Dwikorita.
Dia pun meminta masyarakat untuk terlibat dalam langkah antisipasi seperti mengatur tata kelola air dan adaptasi pola tanam. Masyarakat juga bisa terus memantau prediksi cuaca dan iklim terkini dengan mengakses informasi pada BMKG.
"Cuaca dan iklim sangat dinamis dari waktu ke waktu,” kata dia.
(frg)
No more pages