Sementara data historis jangka panjang menunjukkan Tokyo telah menjadi lebih panas selama beberapa dekade dengan suhu tahunan rata-rata telah meningkat sekitar 3 celsius selama 100 tahun terakhir.
Di pusat Tokyo, suhu maksimum mencapai 36,2 celsius pada Senin (17/07/2023) atau 7 celsius di atas rata-rata musim ini, menurut data dari JMA yang menelusuri kembali ke tahun 1875 yang dianalisis oleh Bloomberg. Tokyo juga mengalami masa panas yang berkepanjangan.
Menurut Biro Lingkungan Pemerintah Metropolitan Tokyo, selain perubahan iklim, Tokyo juga terdampak oleh fenomena pulau panas perkotaan, yang terjadi ketika kota ditutupi oleh bangunan dan jalan dengan konsentrasi tinggi yang memerangkap panas.
Jason Byrne, seorang profesor geografi dan perencanaan manusia di University of Tasmania mengatakan walau Tokyo tidak memiliki jenis bangunan tinggi seperti di Manhattan, kota ini memiliki bangunan dengan kepadatan sedang.
“Jika mereka terletak cukup berdekatan dan tidak ada banyak ruang hijau, mereka akan memerangkap panas dan melepaskannya perlahan juga,” jelasnya.
--Dengan asistensi Kevin Dharmawan.
(bbn)