Logo Bloomberg Technoz

Selain NIK, Hacker Diduga Curi Data Pribadi SIMCard hingga BPJS

Fransisco Rosarians Enga Geken
18 July 2023 09:35

Ilustrasi hacker. (Photo By mstandret via Envato)
Ilustrasi hacker. (Photo By mstandret via Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pakar Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha mengatakan, pemerintah diperkirakan tak hanya kebobolan data pribadi warga negara Indonesia di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri. Hal ini merujuk pada sejumlah unggahan data pada sebuah forum di internet yang kerap menjadi lapak jual beli data curian para peretas.

Pada forum tersebut, kata dia, hacker dengan kode 'RRR' mengunggah sejumlah data yang diduga milik masyarakat Indonesia. RRR adalah peretas yang diduga mencuri dan menjual data 337 juta nomor induk kependudukan (NIK) dari Kemendagri.

"Seperti 1.3 trilyun data registrasi Sim Card," kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC tersebut dalam keterangannya, Senin (17/7/2023). 

Selain itu, menurut Pratama ada unggahan yang diklaim berisi 36 juta data kendaraan bermotor; 272 juta data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS); 2 juta data foto BPJS, 34 juta data passpor; dan 6,9 juta data Visa. Peretas RRR juga mengklaim punya 186 data milik Komisi Pemilihan Umum; 1 triliun data milik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; serta 6,8 juta data pemilih tetap (DPT) di Provinsi DKI Jakarta.

"Selain data dari negara Indonesia, akun RRR juga menawarkan beberapa data yang juga didapatkan dari negara lainnya," ujar Pratama.