Logo Bloomberg Technoz

Kelesuan China Ancam Kinerja Ekspor dan Bisa Menjegal Rupiah

Ruisa Khoiriyah
18 July 2023 08:30

Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)
Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mata uang Indonesia rupiah kemungkinan masih akan menghadapi tantangan tidak kecil dalam beberapa hari ke depan dengan capaian kinerja ekspor Juni yang buruk, memicu kekhawatiran bahwa transaksi berjalan RI mungkin akan mencatat defisit lebih cepat dari perkiraan semula.

Kinerja ekspor Indonesia pada Juni lalu terperosok sampai 21% akibat kejatuhan harga sebagian besar komoditas global terutama batubara yang sudah anjlok 47% year-to-date.

Kendati surplus Juni melesat melampaui estimasi analis di angka US$3,46 miliar, surplus neraca dagang Indonesia bulan lalu lebih banyak dikarenakan penurunan kinerja impor yang lebih buruk dari prediksi. Impor yang lebih buruk juga memicu kekhawatiran bahwa pelemahan permintaan juga terus menjangkiti perekonomian domestik.

Kinerja neraca dagang Juni memicu kecemasan terkait kekuatan transaksi berjalan Indonesia dengan tren penurunan ekspor yang diprediksi akan terus berlanjut. Terlebih perekonomian China pada kuartal II-2023 mencatat pertumbuhan cuma 6,3%, lebih rendah ketimbang prediksi para analis di angka 7,1%. 

"Surplus neraca dagang akan terus berkurang ke depan dan pergeseran posisi neraca kemungkinan akan lebih cepat ketimbang perkiraan sebelumnya. Kami masih memprediksi transaksi berjalan RI akan mencatat defisit dalam angka kecil sebesar minus 0,65% pada 2023 dibandingkan surplus 0,99% terhadap PDB pada 2022 lalu," kata Faisal Rachman, ekonom Bank Mandiri dalam catatannya.