Beijing telah menetapkan target pertumbuhan PDB moderat sekitar 5% untuk tahun ini, tetapi menghadapi rentetan tantangan ekonomi termasuk prospek deflasi yang membayangi, penurunan ekspor dan sektor properti dalam krisis.
Bank sentral negara tersebut, Bank Rakyat China, yang memangkas suku bunga acuannya pada bulan Juni, menahan diri untuk melonggarkan suku bunga mereka pada Senin, meskipun banyak analis memperkirakan langkah tersebut akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.
Beberapa sorotan penting dalam laporan ekonomi China:
- Pertumbuhan penjualan ritel melambat menjadi 3,1% yoy di bulan Juni dari 12,7% di bulan Mei, meleset dari prediksi para ekonom yaitu kenaikan 3,3%
- Output industri naik 4,4%, dibandingkan dengan proyeksi 2,5%, dan naik dari 3,5% di bulan Mei
- Investasi aset tetap naik 3,8% dalam enam bulan pertama tahun ini dari tahun sebelumnya, turun dari 4% pada periode Januari-Mei, tetapi lebih tinggi dari perkiraan 3,4% oleh para ekonom
- Tingkat pengangguran perkotaan tidak berubah di 5,2% pada bulan Juni, sementara tingkat pengangguran kaum muda naik menjadi 21,3%
- Dibandingkan dengan kuartal pertama, pertumbuhan PDB China melambat menjadi 0,8% dari 2,2% dalam tiga bulan pertama tahun ini.
NBS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meski ekonomi pulih, "situasi politik dan ekonomi global rumit, dan pemulihan ekonomi domestik dan fondasi pembangunan masih belum kokoh."
Apa Kata Ekonom Bloomberg...
Ekonom Bloomberg Chang Shu dan David Qu mengatakan peningkatan produksi industri di China menunjukkan beberapa stabilisasi di sektor manufaktur. Hal ini adalah sebuah tanda bahwa mesin pertumbuhan ekonomi sedang bergeser dari konsumsi ke produksi.
Namun, permintaan domestik dan eksternal yang lesu merupakan hambatan untuk mempertahankan pemulihan. Data yang lemah ini memperkuat alasan untuk memberi lebih banyak stimulus kebijakan.
Data PDB China menunjukkan beberapa titik lemah dalam perekonomian, termasuk melonjaknya pengangguran kaum muda dan deflasi. NBS mengatakan tingkat pengangguran untuk usia 16 hingga 24 tahun, yang mencapai level tertinggi baru 21,3% pada Juni, dapat naik lebih jauh lagi dalam beberapa bulan mendatang.
(bbn)