Ketimpangan ini, lanjut Atqo, bahkan lebih tinggi dibandingkan saat pandemi Covid-19. Secara garis besar, penyebab kenaikan ketimpangan adalah pertumbuhan kesejahteraan yang diterima masyarakat kelas atas lebih cepat ketimbang di kelas menengah-bawah.
"Istilahnya, 'kue' yang diterima 40% penduduk menengah-bawah itu lebih lambat dibandingkan yang 20% kelas atas. Di atas makin besar, makin cepat. Mereka yang menengah-bawah lebih lambat pertumbuhannya, sehingga terjadi ketimpangan," jelas Atqo.
(aji)
No more pages