Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada Juni 2023 sebesar US$ 20,61%. Baik secara bulanan (month-to-month/mtm) maupun tahunan (year-on-year/yoy), ekspor mengalami pertumbuhan negatif alias kontraksi.

Pada Senin (17/7/2023), Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto melaporkan nilai ekspor Indonesia pada Juni 2023 turun 21,18% yoy.

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 18 institusi menghasilkan angka median proyeksi pertumbuhan ekspor di -18,3% yoy. Realisasi ekspor Juni 2023 juga jauh memburuk dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh positif 0,96% yoy.

Dibandingkan Mei 2023, ekspor turun 5,08%.

"Harga beberapa komoditas unggulan ekspor mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. Batu bara turun 13,12% secara bulanan, minyak sawit turun 12,54%, minyak mentah turun 1,16%," kata Atqo dalam jumpa pers di kantornya.

Setidaknya ada 3 komoditas unggulan ekspor Indonesia yaitu minyak sawit (CPO), batu bara, serta besi dan baja. Secara tahunan, ketiganya mengalami penurunan.

Sumber: BPS

Namun ekspor CPO mampu tumbuh 55,51% mtm. "Ini disebabkan oleh peningkatan volume, meskipun harga minyak sawit mengalami penurunan," ujar Atqo.

Kemudian ekspor batu bara mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. "Ini disebabkan baik oleh penurunan volume maupun harga," tambah Atqo.

(aji)

No more pages