Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah berhasil mencetak kinerja mengesankan pekan lalu dengan kembali menguat melewati level psikologis.

Pekan ini, mata uang Indonesia berpeluang melanjutkan penguatan dengan dukungan sentimen kebijakan baru repatriasi devisa hasil ekspor yang baru akan efektifi diberlakukan mulai 1 Agustus mendatang.

Kebijakan repatriasi devisa tersebut berpotensi menambah suplai dolar Amerika di pasar domestik sekitar US$ 7 miliar secara kumulatif dalam tiga bulan, menurut perhitungan CitiGroup.

Penguatan pada rupiah pekan lalu terutama disokong oleh kejatuhan indeks dolar Amerika yang bahkan melemah hingga 2,21%. Indeks dolar AS mengukur kekuatan the greenback menghadapi enam mata uang utama dunia lain. 

Sementara pada saat yang sama, rupiah berhasil melibas mata uang emerging market lain dengan mencatatkan penguatan lebih dari 1% sepanjang pekan lalu.