Seorang petugas FPS menulis dalam email bahwa ada ancaman bom terhadap infrastruktur penting di New York yang ketika ditelusuri alamat IP-nya adalah di Rusia.
Tidak ada rincian lain tentang keterlibatan Rusia itu, tetapi peretas Rusia telah ikut campur dalam banyak pemilu di AS dan sering membuat postingan media sosial yang menguntungkan Trump.
Petugas FPS juga menyisir media sosial dan menandai postingan yang mereka katakan ditulis oleh ekstremis kekerasan dalam rumah tangga yang merencanakan protes dan mengancam akan menembak mati pejabat federal sebagai pembalasan atas dakwaan terhadap Trump.
Dokumen FPS mengatakan ancaman bom dilancarkan via telepin ke Gedung Pengadilan Wilkie D. Ferguson di Miami pada hari dakwaan Trump 13 Juni.
“Penelepon menyatakan bahwa ada bom yang diletakkan di kamar mandi lantai pertama. Namun, tidak ada kamar mandi di lantai satu dan ancaman tersebut diyakini sebagai tipuan,” menurut email yang dikirim petugas ke Direktur FPS Richard Cline.
Petugas FPS menghabiskan seminggu di Miami bekerja dengan US Secret Service, US Marshals Service dan polisi Miami dan pemadam kebakaran untuk mempersiapkan potensi kekerasan dari dakwaan Trump.
Menurut dokumen tersebut, Divisi Investigasi FPS telah bekerja sama dengan banyak lembaga untuk menangani orang-orang yang mengancam pejabat dan fasilitas pemerintah untuk mendukung Trump.
Petugas FPS mengatakan jumlah pengunjuk rasa yang mendukung Trump dan pengunjuk rasa yang anti Trump telah mencapai 1.000 orang dan ada lebih dari 400 media menghadiri dakwaan tersebut.
(bbn)