Lalu, Kalurahan Tambakrejo Kapanewon Tempel seluas 33.176 m2 pada 19 Juni 2023 dan Sultan Ground yang berfungsi sebagai makam terletak di Kalurahan Margokaton Kapanewon Seyegan seluas 2.555 m2 pada 26 Mei 2023.
“[Dengan demikian], pekerjaan kontruksi di Tanah Kasultanan sudah bisa dikerjakan untuk Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta—Bawen,” ujar Dwi melalui keterangan resmi, Sabtu (15/7/2023).
Dia menjelaskan pembangunan jalan tol akan tetap memperhatikan aspek historis dari Keraton Yogyakarta dan situs-situs cagar budaya serta purbakala yang berada di wilayah Yogyakarta.
“Adapun, dari sisi penghijauan, kami menargetkan Jalan Tol Yogyakarta—Bawen mengembangkan sejumlah program beautifikasi jalan tol yang tidak hanya indah dan nyaman, tetapi juga tetap memperhatikan aspek keamanan pengguna jalan,” tambahnya.
Prioritas Konstruksi
Sesuai dengan target dan prioritas pembangunan di proyek Jalan Tol Yogyakarta—Bawen, pekerjaan konstruksi yang saat ini menjadi prioritas adalah konstruksi untuk Seksi 1 JC Sleman—Simpang Susun (SS) Banyurejo sepanjang 8,8 km dan Seksi 6 SS Ambarawa—JC Bawen sepanjang 6,3 km.
Konstruksi untuk kedua seksi ini ditargetkan rampung pada Kuartal IV-2024 yang nantinya akan beroperasi terlebih dahulu.
“Untuk seksi 6 SS Ambarawa—JC Bawen nantinya akan terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang—Solo. Setelah itu, progres konstruksi akan dilanjutkan pada tiga seksi lainnya yaitu Seksi 2 SS Banyurejo—Borobudur, Seksi 3 Borobudur—SS Magelang dan Seksi 4 SS Magelang-SS Temanggung,” ujar Dwi.
Adapun, Seksi 5 SS Temanggung—SS Ambarawa sepanjang 21,4 km akan menjadi seksi terakhir yang menjadi prioritas konstruksi dan akan melengkapi pengoperasian Jalan Tol Yogyakarta—Bawen secara penuh.
“Hal ini menyesuaikan rencana alokasi dana pembebasan lahan dari Pemerintah serta menimbang kondisi geografis yang berupa perbukitan sehingga JJB akan melakukan pembangunan tunnel/terowongan sepanjang 500 meter di seksi in,” jelasnya.
Sekadar catatan, Jalan Tol Yogyakarta—Bawen tergabung dalam Proyek Strategis Nasional untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur. Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta atau sebaliknya akan menjadi lebih cepat, dari sebelumnya memakan waktu sekitar 3 jam menjadi hanya 1,5 jam.
Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat melancarkan distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas khususnya di sisi selatan Pulau Jawa.
(wdh)