Logo Bloomberg Technoz

Salah Strategi, Ini Pemicu Bandara Kertajati Berisiko Rugi Besar

Krizia Putri Kinanti
15 July 2023 20:00

Ilustrasi Bandara Kertajati (Bloomberg Technoz)
Ilustrasi Bandara Kertajati (Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pengamat Penerbangan Alvin Lie menilai, dari banyaknya isu terkait dengan Bandara Internasional Kertajati, salah satu yang paling utama adalah persoalan perencanaan pembangunan yang terkesan terlalu dikebut. Hal ini yang ditengarai sebagai penyebab bandara tersebut berpotensi merugi.

Menurutnya, pembangunan bandara yang baik dirancang untuk berkembang bertahap sesuai dengan pertumbuhan muatan.

Dalam hal ini, dia menjelaskan, lahan disiapkan untuk kebutuhan 50 sampai dengan 100 tahun, tetapi pembangunannya dimulai dari kapasitas kecil sesuai kebutuhan untuk 10 tahun. Setelah itu, bandara baru dikembangkan sesuai pertumbuhan muatan.

“Contohnya Bandara Soekarno-Hatta. Ketika dibuka pada 1985, hanya 1 landas pacu dan 1 terminal. Sebaliknya, Bandara Kertajati dibangun sekaligus untuk kapasitas besar, mengabaikan kajian kebutuhan muatan. Walhasil, biaya operasi dan pengembalian modal terlalu besar dibandingkan dengan pendapatan dan terus merugi,” katanya saat dihubungi, Sabtu (15/7/2023).

Meski begitu, dia berpendapat Bandara Kertajati tidak sendirian. Pengembangan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo juga mirip polanya dengan Kertajati, dan sama-sama mengalami  kerugian besar dalam pengoperasian.

Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Bandara Internasional Kertajati, Selasa (11/7/2023)./dok. Angkasa Pura II