Logo Bloomberg Technoz

Panen Raya Beras Baru Mulai Maret, Bulog Pasang Strategi Ini

Rezha Hadyan
02 February 2023 12:01

Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso. (Dok. BULOG)
Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso. (Dok. BULOG)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso mengatakan bahwa diperkirakan petani sudah mulai panen mulai Maret 2023. Namun demikian panen beras lokal tak serta-merta bisa mengisi kekurangan pasokan dan menstabilkan harga. 

"Kemarin Kepala Badan Pangan sampaikan Bulog enggak bisa ambil masif saat panen raya karena didahulukan untuk kepentingan penggilingan pasar rumah tangga yang selama ini kosong diisi saat awal-awal panen," kata Budi Waseso atau yang biasa disapa Buwas dalam konferensi pers di kantor Bulog, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Memang untuk pasokan beras kata dia selayaknya mengutamakan produk dalam negeri. Namun panen raya baru akan terjadi Maret 2023 dan berlangsung hingga Juni 2023. Sementara target stok yang harus dimiliki Bulog adalah 2,4 juta ton sehingga sementara harus diimpor sebanyak 500 ribu ton. Setelah panen raya menyuplai penggilingan pasar rumah tangga maka Bulog akan menampung paling tidak 75 % dari target.

Sementara komposisi beras yang disimpan di Bulog itu diperuntukkan bagi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,2-1,4 juta ton. SPHP adalah program pemerintah untuk menekan inflasi. Program ini penugasan dari Badan Pangan Nasional selama 2023 dalam rangka menyetabilkan harga beras di pasaran. Oleh karena itu agen bisa membeli ke Bulog cabang dengan harga relatif murah namun hanya bisa menjual dengan batasan harga eceran tertinggi (HET).

Selain untuk SPHP, Bulog juga memastikan selalu ada cadangan minimal 1 juta ton beras. Stok tersebut disimpan dengan sistem penyimpanan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).