Uji coba tahap pertama berlangsung antara 12-26 Juli 2023. Peserta uji coba ini adalah stakeholder LRT Jabodebek seperti pejabat kementerian, lembaga negara, dan perusahaan terkait. Selain itu, KAI juga mengundang media massa dan kelompok tertentu. Total pesertanya sebanyak 3.000 orang.
Pada periode ini, KAI akan mengoperasikan 22 perjalanan kereta LRT Jabodebek per hari.
Uji coba tahap kedua ditujukan bagi masyarakat umum pada 27 Juli hingga 15 Agustus 2023. Masyarakat yang ingin berpartisipasi harus mendaftarkan diri pada tautan yang dirilis media sosial LRT Jabodebek. Saat ini, sebanyak 24.000 kursi pada kuota uji coba ini sudah habis. KAI rencananya akan menambah kuota tersebut pada pekan depan.
Selama fase ini, KAI akan mengoperasikan 343 perjalanan LRT Jabodebek per hari. Akan tetapi, hanya 6 perjalanan yang berisi penumpang atau masyarakat yang menjadi peserta uji coba. Kuotanya 150-200 penumpang per perjalanan.
Mana saja rute uji coba LRT Jabodebek?
LRT Jabodebek memiliki tiga rute utama yaitu Dukuh Atas-Cawang sepanjang 11,05 Km; Cawang-Harjamukti sepanjang 14,89 Km; dan Cawang-Jatimulya sepanjang 18,49 Km. Pada lintasan sepanjang 42,1 Km tersebut terdapat 18 stasiun.
Peserta uji coba hanya bisa naik LRT Jabodebek dari Stasiun Dukuh Atas, Harjamukti, atau Jatimulya. Akan tetapi, masyarakat bisa turun di setiap stasiun yang dilalui.
Berapa biaya ikut uji coba LRT Jabodebek?
Setiap peserta harus memiliki kartu uang elektronik untuk membayar tiket pada gate atau pintu peron. Selama masa uji coba, penumpang hanya dikenakan biaya Rp1 per perjalanan.
Apa saja yang jadi fokus selama uji coba operasional LRT Jabodebek?
KAI memberikan fokus pada pemenuhan aspek keamanan dan keselamatan pelayanan LRT Jabodebek. Hal ini membuat mereka pun akan menguji coba kondisi listrik padam yang membuat kereta LRT Jabodebek harus menggunakan baterai cadangan dibawa pada bagian atap. Selain itu, jalur evakuasi penumpang yang terletak di sisi Kanan dan Kiri rel.
KAI juga akan menguji sistem pembayaran dan akses pada tiap stasiun. Sebagai transportasi massal, KAI juga menguji sejumlah integrasi LRT Jabodebek dengan transportasi umum dan online. Mereka sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan operator moda transportasi umum di tiap wilayah.
Bagaimana cara ikut uji coba LRT Jabodebek?
Masyarakat harus terus memantau informasi yang diberikan operator LRT Jabodebek melalui akun media sosial, pemberitaan, dan situs resmi. KAI akan membagikan tautan yang berisi formulir digital yang harus segera dilengkapi secara online.
Kapan LRT Jabodebek akan mulai beroperasi secara komersial?
KAI berencana memulai operasional komersial LRT Jabodebek pada 18 Agustus 2023. Akan tetapi, Kementerian Perhubungan sudah mewanti-wanti rencana tersebut bisa mundur jika terjadi masalah selama masa uji coba.
Berapa tarif LRT Jabodebek saat beroperasi secara komersial?
Budi Karya Sumadi akan menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan yang isinya penetapan tarif layanan kereta LRT Jabodebek.
Pemerintah menetapkan penumpang terkena tarif Rp5.000 untuk satu kilometer pertama tiap perjalanan LRT Jabodebek. Setelah itu, penumpang akan dikenakan biaya tambahan Rp700 tiap kilometer yang dilalui.
Pemerintah juga menetapkan batas maksimal tarif terjauh pada layanan tersebut sebesar Rp20-25 ribu per perjalanan. Tarif Rp25.000 akan dikenakan pada penumpang yang menggunakan layanan LRT Jabodebek Harjamukti-Jatimulya sepanjang 33,38 kilometer.
Sedangkan penumpang yang menempuh perjalanan Jatimulya-Dukuh Atas sejauh 29,54 kilometer; dan Harjamukti-Dukuh Atas sejauh 25,94 kilometer harus membayar biaya Rp20.000.
Bagaimana operasional LRT Jabodebek?
KAI akan mengoperasikan 560 perjalanan LRT Jabodebek setiap hari saat operasional secara komersial. Moda ini diprediksi akan melayani sekitar 140 ribu penumpang per hari; dan diprediksi akan meningkat hingga 500 ribu orang per hari.
Selama operasional, LRT Jabodebek hanya memiliki headway sekitar 3-6 menit. Waktu tempuh moda ini diperkirakan hanya 37-43 menit.
(frg)