China menanggapi perjalanan Pelosi dengan mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan, yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Latihan serupa kembali dilakukan pada April, ketika pemimpin Taiwan, Tsai Ing-wen, bertemu dengan Ketua DPR Kevin McCarthy di AS.
"Pada akhirnya, mereka harus memutuskan apakah akan melakukan pertemuan ini atau tidak. Dan mereka ingin sedikit terlibat untuk melihat ke mana arahnya," kata Christopher Johnson, presiden China Strategies Group, konsultan risiko politik dan mantan analis senior China di Central Intelligence Agency.
"Jika sesuatu yang sangat signifikan akan terjadi, seperti ketegangan di Laut China Selatan atau sesuatu yang buruk, maka jelas semua akan berakhir. Namun saya rasa, hal-hal seperti peretasan dan semacamnya, tidak cukup," tambahnya.
China telah menunjukkan komitmen serupa. Beijing mengabaikan ucapan Biden yang menyebut Xi sebagai "diktator" beberapa hari setelah kunjungan Blinken. Ia juga masih menyambut kedatangan Menteri Keuangan Janet Yellen di China beberapa pekan kemudian. Selain itu, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Urusan Iklim, John Kerry, dijadwalkan tiba di Beijing pada Minggu (16/7/2023).
Sementara itu, Blinken mengangkat isu peretasan pada Kamis (13/7/2023) dalam pertemuan dengan pejabat tinggi kebijakan luar negeri China Wang Yi, di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri ASEAN di Jakarta, seperti yang disampaikan oleh seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada wartawan.
Kementerian tidak mengatakan apakah Blinken berbicara tentang insiden terbaru, termasuk dugaan peretasan akun email Menteri Perdagangan Gina Raimondo.
George Barnes, wakil direktur Badan Keamanan Nasional AS, mengatakan bahwa peretasan yang terungkap pekan ini merupakan contoh "canggih" dari kemampuan China yang semakin maju di dunia maya.
Ini adalah "contoh lain dari apa yang terjadi di sekitar kita setiap hari," katanya dalam konferensi para profesional intelijen di Maryland pada Kamis. "China bertekad menembus pemerintahan kami, perusahaan kami, dan infrastruktur penting kami."
China terus menuding AS melakukan peretasan. Kementerian Luar Negeri di Beijing pekan ini menyebut AS "kerajaan peretas terbesar di dunia dan pencuri di dunia maya."
(bbn)