Menurutnya, ASEAN juga perlu andil dan menyatakan sikap soal mengakhiri program senjata pemusnah massal atau senjata nuklir Korea Utara (Korut). Diketahui peluncuran rudal balistik terjadi lagi minggu ini. Hal itu kata Blinken mengancam kawasan dan rezim Non Proliferasi global.
Selain itu Menlu AS juga menyinggung isu keamanan kawasan di Laut China Selatan, Selat Taiwan hingga peran ASEAN untuk mendorong perdamaian yang adil dan abadi untuk perang agresi Rusia di Ukraina
"Perang yang melanggar prinsip-prinsip inti ASEAN, Traktat Persahabatan dan Kerjasama serta Piagam PBB. Ini merugikan, tidak hanya warga Ukraina tetapi orang-orang di seluruh wilayah ini dan di seluruh dunia dengan memperburuk krisis pangan dan energi,” katanya.
Sementara Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi meminta Amerika Serikat ikut menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Dia mengatakan, tahun ini ASEAN mulai mengarusutamakan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dengan semua mitra termasuk AS. Oleh karena itu AOIP bisa menjadi kerangka hubungan dua belah pihak.
“Kami percaya AS akan terus mendukung sentralitas ASEAN dan memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan. Kolaborasi adalah satu-satunya kompas menuju arsitektur kawasan inklusif,” kata Menlu Retno.
Dia mengingatkan bahwa AS adalah mitra terpenting untuk ASEAN. Sementara itu AOIP dibuat untuk mendorong kerja sama yang konkret yang secara langsung bermanfaat bagi masyarakat di empat bidang prioritas yakni maritim, konektivitas, SDGs dan ekonomi.
Hal ini adalah area prioritas yang sama untuk Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-AS. Empat hal tersebut akan memperkuat ikatan kita di Indo-Pasifik sekaligus meningkatkan kepercayaan dan keyakinan di antara negara-negara ASEAN.
“Oleh karena itu, dukungan AS dalam menerapkan outlook ini sangat penting. Sebagai mitra strategis komprehensif ASEAN, AS memegang kunci untuk mewujudkan aspirasi tersebut. ASEAN sangat membutuhkan Anda untuk menjadi kontributor bersih yang signifikan bagi Indo-Pasifik,” ujarnya.
(krz/ezr)