Tahun ini, Indonesia memegang keketuaan ASEAN. Ini akan kami manfaatkan untuk meningkatkan kontribusi ASEAN bagi kejayaan Indo-Pasifik dan dunia. Terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada Indonesia.
Yang Mulia, saya percaya kehadiran Anda di ASEAN Foreign Ministers’ Meeting dan di Post Ministerial Conference adalah untuk mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah kawasan, terhadap masalah-masalah dunia, bukan justru sebaliknya. Apalagi sampai memperuncing masalah.
Kami di ASEAN berkomitmen untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas, serta memperkokoh sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan, tidak boleh menjadi proksi negara manapun, dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten.
Untuk itu, kerja sama dan dukungan nyata dari para mitra dan tamu ASEAN sangat kami harapkan.
Yang Mulia, ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi epicentrum of growth, baik berupa usia produktif yang berlimpah, serta kekayaan alam yang juga berlimpah.
Kami negara-negara ASEAN, negara yang sedang berkembang butuh pengertian, butuh kearifan, dan juga butuh dukungan baik dari negaranegara maju dan negara-negara sahabat untuk meninggalkan pendekatan zero sum dan mengambil pendekatan saling menguntungkan.
Ada sebuah pepatah di Indonesia, yaitu, “menang tanpo ngasorake”. Yang artinya kita dapat menjadi pemenang tanpa merendahkan yang lain, tanpa mengalahkan yang lain. Untuk itu, saya mengajak kita semuanya, marilah kita menjadi pemenang yang terhormat. Menang tanpa ngasorake. Terima kasih, selamat pagi."
(ezr)