Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mulai menawarkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak-banyaknya 10.350.000.000 lembar di kisaran harga Rp 820-Rp 945, dengan target perolehan dana Rp 9,87 triliun. 

Jumlah saham yang ditawarkan mengambil porsi maksimal 25% dari total modal ditempatkan dan disetor, dengan nilai nominal Rp 500 setiap saham. Masa penawaran awal sudah berjalan sejak awal Februari dan berakhir tanggal 9 bulan yang sama.

Pertamina Geothermal menargetkan akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) di 24 Februari, dengan posisi tanggal efektif diperkirakan 16 Februari dengan periode penawaran umum saham IPO di 20-22 Februari.

Hasil penawaran saham IPO akan Pertamina Geothermal pakai untuk pengembangan bisnis perseroan sampai dengan 2025. Diantaranya 55% akan dipakai untuk peningkatan capital expenditure (capex) dalam pengembangan kapasitas tambahan WKP operasional dari pelanggan existing.

“Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak - Gunung Sinabung,” tulis manajemen Pertamina Geothermal dalam prospektus yang diterbitkan, dilansir Kamis (2/3/2023).