Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup di zona hijau dengan kenaikan 2 poin atau 0,03% ke level 6.810,21. Sementara Ajaib Sekuritas dalam risetnya memperkirakan IHSG bergerak bervariasi pada level 6.783–6.854.
Adapun saham-saham yang jadi rekomendasi Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT WIR Asia Tbk (WIRG), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Mirae Asset Sekuritas dalam Technical Insight merekomendasikan, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Sementara itu, Tim Research Phillip Securities Indonesia merekomendasikan, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC).
Pada perdagangan regional Asia, bursa saham diproyeksikan bergerak menguat. Berdasarkan data sementara ini indeks KOSPI melesat naik 1,23%, indeks Straits Times Singapore terapresiasi 0,60%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,45%, dan indeks Shanghai Composite naik 0,10%.
Adapun indeks utama Dow Jones ditutup di zona hijau pada perdagangan semalam, dengan mencatatkan kenaikan 47 poin poin atau 0,14%.
Bank Sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BOK) mempertahankan kebijakan suku bunga acuan pada level 3,5% untuk yang keempat kalinya secara berturut-turut seiring dengan semakin melambatnya laju inflasi yang mendekati target BOK.
Adapun kebijakan mempertahankan suku bunga ini diambil setelah BOK melakukan kenaikan suku bunga sebanyak tujuh kali berturut-turut sejak April 2022.
BOK memprediksi inflasi akan terus melambat hingga Juli namun akan kembali naik pada Agustus dan berfluktuasi sekitar 3% hingga akhir 2023 nanti. Proyeksi tingkat inflasi untuk tahun 2023 masih sama seperti proyeksi sebelumnya, yaitu 3,5%.
Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat (Consumer Price Index/CPI) hanya naik 3,0% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni, laju terendah sejak Maret 2021 dan melambat dari kenaikan 4,0% pada bulan sebelumnya dan juga lebih rendah dari ekspektasi pasar yang mengalami inflasi 3,1%.
Bersamaan dengan kenaikan Inflasi Inti melambat menjadi 4,8% yoy, terendah sejak Oktober 2021 dari sebelumnya 5,3% yoy pada bulan sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi pasar, 5,0%.
Data tersebut memperlihatkan tingkat inflasi AS pada bulan lalu turun lebih cepat dari perkiraan sehingga memperkuat spekulasi akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter yang mana terlihat sudah dekat.
(fad/evs)