Logo Bloomberg Technoz

Harga Beras Lagi Mahal, Bulog Lakukan Intervensi

Rezha Hadyan
02 February 2023 10:40

Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso. (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)
Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso. (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dirut Perum Bulog Budi Waseso menyatakan bahwa harga beras cenderung masih tinggi karena demand dan supply yang tidak berimbang. Oleh karena itu kata dia dilakukan intervensi operasi pasar ke pasar ritel dan distributor.

"Untuk operasi beras baru dan sebagian besar adalah beras impor premium beras bagus, impor premium harganya medium ini harus betul-betul batasannya HET (harga eceran tertinggi) paling tinggi Rp 9.450 sampai ke konsumen. Saya betul-betul kemarin saya serius jangan sampai beras ini hilang," kata Budi Waseso dalam acara konferensi pers Strategi Bulog Tahun 2023 & Update Isu-isu Aktual di kantor pusat Perum Bulog, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Budi Waseso yang kerap disapa Buwas itu menambahkan apabila produk pangan dari dalam negeri kurang memang Bulog akan diberikan penugasan menambah cadangan termasuk dari impor. Kemudian impor dilakukan dari berbagai negara hingga 500.000 ton. Tugas Bulog adalah menyiapkan stok hingga 2,4 juta ton.

"Belum apa-apa kalau dibandingkan kemampuan gudang 3,6-4 juta ton," lanjutnya.

Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso. (Dok. BULOG)

Dia melanjutkan bahwa Bulog ada kalanya pernah menggelontorkan namun tidak sampai ke konsumen. Oleh karena itu Bulog mulai memasukkan beras ke food station berbagai wilayah sehingga tak ada kekosongan stok. Food station kata dia sudah memiliki stok beras hingga 30 ribu ton bahkan 40 ribu ton.