Adapun pelemahan inflasi AS, yang telah mendorong optimisme bahwa siklus kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve mungkin akan segera berakhir, mendukung kenaikan harga komoditas tersebut.
Sementara Badan Energi Internasional mengatakan permintaan minyak global tidak akan tumbuh secepat perkiraan sebelumnya tahun ini karena goyahnya ekonomi negara-negara maju, badan tersebut masih melihat rekor permintaan tahun ini.
Dalam laporan terpisah, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperkirakan pasar minyak global yang makin ketat tahun depan, karena kelompok tersebut mengantisipasi peningkatan permintaan yang jauh lebih besar.
Harga minyak mentah secara tahunan masih turun tahun ini karena para trader terus mengamati tanda-tanda resesi di barat, bahkan di tengah prospek ekonomi AS yang membaik, sambil menunggu pemulihan ekonomi di China meningkat.
OPEC+ kelas berat, yaitu Arab Saudi dan Rusia memotong produksi untuk menopang pasar. Minyak mentah Ural andalan Rusia telah menembus batas harga yang ditetapkan oleh G-7, yang kemungkinan akan menjadi kemenangan ekonomi bagi Moskow.
Harga:
- WTI untuk pengiriman Agustus naik US$1,14 menjadi US$76,89 per barel.
- Brent untuk pengiriman September naik US$1,25 menjadi US$81,36 per barel.
(bbn)