Devika Krishna Kumar - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak dunia Brent menetap di level tertinggi selama 11 minggu ini menyusul ketatnya suplai.

Ladang minyak terbesar kedua Libya sedang dalam proses penutupan di tengah unjuk rasa. Selain gangguang di ladang minyak yang menghasilkan sekitar 250.000 barel per hari, ada pula gangguan lainnya di daerah El Feel negara itu dan terminal minyak Forcados Nigeria.

“Peristiwa ini menarik perhatian karena pasar baru-baru ini berubah dari surplus menjadi defisit,” kata Rebecca Babin, seorang pedagang energi senior di CIBC Private Wealth. “Latar belakang makro telah meningkat, menjadikan setiap barel penting.”

Harga minyak mentah baru-baru ini menembus level teknis utama seperti rata-rata pergerakan 100 hari, keluar dari kisaran perdagangan ketat selama dua bulan setelahnya. Sekarang para trader terus mencermati apakah kontrak futures akan melintasi di atas rata-rata pergerakan 200 hari mereka, dengan sekitar US$82,50 untuk Brent dan US$77,30 untuk WTI, yang dapat memicu lebih banyak pembelian.