Logo Bloomberg Technoz

Otoritas Hong Kong, dalam sebuah pernyataan, menyimpulkan bahwa mereka tidak bisa menjamin sistem pemurnian air yang digunakan oleh Tepco akan beroperasi dengan sukses selama pembuangan, yang bisa memakan waktu hingga 30 tahun. Dengan demikian, Hong Kong memutuskan untuk melarang impor produk-produk laut, yang mencakup semua produk laut hidup, beku, dingin, kering atau diawetkan, garam laut, dan rumput laut.

"Jika pemerintah Jepang percaya diri dalam mengolah air limbah, mereka seharusnya mencari penggunaan domestik yang sesuai alih-alih membuangnya ke laut," kata Hong Kong. Otoritas mengatakan awal bulan ini berencana memberlakukan beberapa pembatasan setelah pembuangan air limbah dimulai.

Dennis Wu, direktur eksekutif Asosiasi Restoran Jepang di Hong Kong mengatakan para anggota khawatir, dan telah membuat rencana jika pelarangan akan dilakukan. Penyebabnya, sebagian besar mengimpor produk makanan laut musiman dari Jepang, maka banyak yang akan mencari pemasok baru.

Mereka juga khawatir para pelanggan akan kehilangan kepercayaan.

"Sejauh ini pelanggan masih mau makan di tempat. Namun, mereka mengindikasikan bahwa begitu pemerintah Jepang membuang air limbah, mereka akan berhenti makan makanan laut Jepang sementara waktu," kata Wu.

Larangan Impor

China, yang merupakan pembeli utama makanan laut Jepang, mengatakan bahwa lautan "bukan selokan pribadi Jepang". Negara tersebut telah memperpanjang larangan impor makanan dari Fukushima. Sementara pemerintah Korea Selatan mendukung rencana Jepang, sudah ada larangan impor makanan laut dari negara tersebut dan beberapa distrik di sekitarnya.

Sementara itu, Badan Energi Aton Internasional telah mengadakan diskusi dalam upaya meyakinkan negara-negara tetangga terkait rencana Tepco. Berdasarkan studi yang dilakukan selama dua tahun, Direktur Jenderal Rafael Grossi, dalam sebuah wawancara di Tokyo, mengatakan tidak menemukan bukti bahwa pembuangan air limbah akan menyebabkan kerusakan pada ikan.

"Biarkan orang membuat keputusan sesuai dengan keinginan mereka, tetapi Badan Energi Aton Internasional tidak akan mendukung mereka untuk mengatakan bahwa ikan dapat terkontaminasi. Karena kenyataannya tidak demikian," kata Grossi.

Menurut Badan Energi Aton Internasional, pembuangan air limbah nuklir yang diolah adalah praktik umum di seluruh industri nuklir, termasuk oleh pabrik China daratan dan Jepang.

--Dengan asistensi dari Jinshan Hong dan Shoko Oda.

(bbn)

No more pages