Otoritas moneter Hong Kong memperingatkan bahwa masyarakat harus bersiap dengan kemungkinan kenaikan bunga kredit bank di level lebih tinggi. “Siklus kenaikan bunga acuan di AS belum selesai. Masyarakat harus bersiap dengan kenaikan bunga pinjaman bank. Mereka harus hati-hati dalam menilai dan mengelola risiko yang relevan terutama risiko suku bunga,” jelas Eddie Yue, Kepala Eksekutif Hong Kong Monetary Authority, dalam jumpa pers Kamis pagi.
Produk Domestik Bruto Hong Kong menyusut 3,5% tahun lalu menjadikannya kontraksi ketiga berturut-turut dalam empat tahun menyusul perlambatan permintaan global, kenaikan bunga dan restriksi Covid-19 di China yang berkepanjangan. Kombinasi dari banyak faktor itu telah menyeret kejatuhan harga rumah hingga 16%.
Tingkat bunga kredit perumahan di Hong Kong diperkirakan bisa lebih tinggi dibandingkan imbal hasil penyewaan rumah untuk waktu yang lama. Situasi itu bakal memperkecil peluang pemulihan harga rumah di sana kendati ada sedikit potensi kebangkitan lagi harga sewa rumah, demikian diprediksi oleh Bloomberg Intelligence. Patrick Wong dari Bloomberg Intelligence memperkirakan harga sewa rumah di Hong Kong kemungkinan hanya naik 5% tahun ini seiring permintaan sewa yang mulai kembali tumbuh, juga terdorong kenaikan bunga kredit rumah yang menghalangi nasabah membeli rumah.
(bbn)