Bunga Acuan Dinaikkan, Bunga Pinjaman Hong Kong Malah Turun
News
02 February 2023 10:54
Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) menaikkan bunga acuan sebesar 25 basis poin mengikuti langkah sejumlah bank sentral di banyak negara dan terutama The Federal Reserves, bank sentral Amerika Serikat (AS). Keputusan Hong Kong diumumkan pada Kamis (2/1/2023), membawa bunga acuan bekas koloni Inggris itu ke posisi 5%.
Namun, karena kondisi likuiditas di pasar masih melimpah dan permintaan pinjaman dari dunia usaha maupun pribadi juga masih lemah, langkah pengetatan moneter itu nyatanya tidak berimbas pada bunga pinjaman bank. Tingkat bunga pinjaman bank yang terekam dalam data Hong Kong Interbank Offered Rate (HIBOR) malah turun ke posisi 2,66% dari level tertinggi dalam 15 tahun terakhir di posisi 5,08% pada awal Desember lalu.
HIBOR merepresentasikan bunga pinjaman antar bank yang dibebankan dalam transaksi sehari-hari. Perbankan Hong Kong sejauh ini hanya tercatat menaikkan bunga pinjaman mereka tiga kali sepanjang 2022 menyusul lonjakan tingkat HIBOR.
Bila kenaikan bunga acuan tersebut tidak serta merta diikuti oleh kenaikan bunga pinjaman bank, maka itu akan menjadi kabar baik bagi dunia bisnis dan para nasabah KPR yang sepanjang tahun telah berjuang menghadapi suramnya ekonomi dan kejatuhan harga properti.
Namun, antengnya bunga pinjaman bank terhadap pergerakan bunga acuan itu diperkirakan tidak bertahan lama. Penurunan HIBOR memperlebar kesenjangan dengan bunga pinjaman di AS, LIBOR, sehingga mendorong pedagang meminjam uang dalam dollar Hong Kong untuk membeli aset dollar AS demi imbal hasil lebih tinggi. Inilah yang dinamakan aksi carry trade, yang mengurangi tingkat likuiditas di pasar dan mendorong bunga lebih tinggi. Dollar Hong Kong terakhir diperdagangan di posisi HK$ 7.481 per dollar AS, mendekati level terlemahnya sejak pertengahan November 2022.