“Jika berhasil maka Bitcoin berpotensi akan kembali menguat ke level tertinggi tahun ini di kisaran US$31.500 dan berpotensi bergerak menuju kisaran US$32.000 hingga US$34.000,” kata Panji.
Namun, Panji mengingatkan, jika turun di bawah US$30.000 maka Bitcoin akan kembali melemah menuju level support terdekat di US$29.500.
Sentimen aset kripto sejatinya datang dari global, di mana inflasi AS melandai pada Juni ke laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun, menunjukkan keberhasilan untuk Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam hal menekan tekanan harga.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, laju inflasi AS hanya sebesar 3% pada Juni, menempatkan Indeks Harga Konsumen (IHK) sepertiga dari level yang dicapai tahun lalu. Di sisi lain, laju inflasi pada Juni juga menunjukkan hasil yang lebih baik, yang berada di bawah perkiraan.
Meski inflasi AS mulai reda, perang melawan tekanan harga masih belum berakhir, terutama bagi pandangan The Fed, yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan Juni ini.
Data terbaru dari FedWatch Tool CME Group menempatkan peluang kenaikan suku bunga menjadi 5,25-5,50% dengan probability sebesar 92,4% angka ini sedikit turun dari minggu lalu sempat tercatat pada angka 93%.
Jika melihat reli Bitcoin pada Juni kemarin, Bitcoin mengalami reli singkat di mana menguat lebih dari 20% dari US$25.000 menjadi US$31.000 setelah pengumuman melandainya inflasi AS, yang selaras dengan ekspektasi pasar. Tetapi reli tersebut belum terlihat pada pergerakan Bitcoin saat ini, berbeda halnya dengan Juni kemarin.
Pada reli Juni tersebut, Bitcoin juga didorong oleh efek positif dari aplikasi spot Bitcoin ETF yang diajukan oleh berbagai lembaga manajemen aset dunia berkontribusi pada tren naik Bitcoin pada waktu itu.
“Blackrock, Fidelity, dan lainnya telah mengajukan ulang aplikasi mereka sesuai arahan US Securities and Exchange Commission (SEC). Saat ini masih belum ada keputusan apakah SEC akan menyetujuinya. Jika disetujui maka ini akan menjadi babak baru mengenai investasi aset kripto dan menjadi katalis positif terhadap harga Bitcoin,” jelas Panji.
Adapun sentimen selanjutnya dari industri kripto yang berasal dari operator ATM crypto yaitu Bitcoin Depot, yang menjadi perusahaan pertama dari industrinya terdaftar secara publik di NASDAQ.
“Hal ini menunjukkan adopsi dan persaingan Bitcoin terus berlanjut, yang pada akhirnya akan meningkatnya kepercayaan akan profitabilitas industri Bitcoin di masa depan,” papar Panji.
(fad)