Hal itu dianggap hambatan karena bank-bank ini memiliki target untuk meningkatkan skala mereka, mengingat mereka harus menunjukkan arah profitabilitas dalam waktu lima tahun selama proses aplikasi mereka.
Sementara itu, bank-bank lainnya di negara tersebut dapat meraup keuntungan tanpa dibatasi. Trust Bank yang didukung oleh Standard Chartered Plc, tidak menghadapi batasan setoran yang sama.
Dilaporkan pada bulan Mei saldo simpanan Trust Bank sekarang lebih dari 1 miliar dolar Singapura pada sembilan bulan setelah diluncurkan, dan menargetkan untuk balik modal pada 2025.
Seorang juru bicara GXS Bank milik Grab mengatakan perusahaan tersebut mendekati batasan itu dalam beberapa bulan setelah meluncurkan rekening tabungannya, dan daftar tunggu untuk membuka rekening mereka terus tumbuh secara organik setiap hari.
Bank yang juga memperkenalkan produk pinjaman pada bulan April ini telah meningkatkan infrastrukturnya untuk memastikan batasan itu dapat ditingkatkan dengan cepat dan aman
Sementara itu, Sea menolak untuk memberikan tanggapan.
Adapun MAS menanggapi dengan merujuk Bloomberg News ke pernyataan sebelumnya soal bank digital. Dalam pernyataan tersebut, disebutkan bahwa pengamanan, termasuk tutup simpanan, adalah untuk memitigasi risiko model bisnis yang belum teruji dan meminimalkan biaya bagi deposan ritel dan sistem keuangan jika terjadi insiden atau kegagalan operasional.
Bank digital Grab, yang juga didukung oleh Singapore Telecommunications Ltd., didirikan kurang dari setahun yang lalu. Perusahaan tersebut menyatakan di situs webnya bahwa setiap deposan yang diundang dapat memasukkan hingga 5.000 dolar Singapura ke dalam rekening tabungan dan berupaya menaikkan batas sesegera mungkin
Sementara MariBank, bank digital milik Sea, mulai menerima simpanan dari karyawannya tahun lalu dan memperluas pinjaman ke bisnis bulan lalu. Penawarannya hanya berdasarkan undangan untuk pengguna aplikasi marketplace Shopee.
--Dengan asistensi Ville Heiskanen.
(bbn)