“Kami akan sangat memonitor implementasi program ini menjelang pemilu dan pasca pemilihan, yang diperlukan untuk menghindari gagal bayar dalam jangka panjang,” tambahnya.
Obligasi dolar jatuh tempo 2031 terindikasi naik tipis pada 48,3 sen dolar pada Kamis setelah melonjak 2,1 sen pada Rabu. Obligasi Pakistan memberi investor keuntungan 35% dalam sebulan terakhir, sementara saham melonjak 10%.
IMF mengatakan Pakistan harus menerapkan kebijakan seperti disiplin fiskal yang lebih besar, nilai tukar yang ditentukan pasar untuk menyerap tekanan eksternal, dan reformasi lain pada kebijakan energi dan bisnis untuk menyukseskan program pinjaman tersebut.
Pakistan adalah salah satu pelanggan terbesar IMF dengan sekitar 20 dana talangan sejak tahun 1950-an. Negara ini memiliki rekam jejak yang kurang baik dalam memenuhi target IMF, dengan pinjaman US$1,1 miliar pada bulan Agustus yang dihentikan karena kegagalan Islamabad untuk memenuhi beberapa persyaratan.
Negara itu sekarang memiliki US$25 miliar utang yang jatuh tempo pada tahun fiskal mulai bulan ini, menurut Moody's Investors Service. Itu lebih dari lima kali lipat cadangan devisanya, yang mencapai US$4,5 miliar pada akhir Juni.
Pakistan juga menerima deposit sebesar US$2 miliar dari Arab Saudi dan us$1 miliar dari Uni Emirat Arab minggu ini.
—Dengan asistensi Ismail Dilawar.
(bbn)