Reformasi tersebut melibatkan pendekatan dua arah. Pertama, menyederhanakan proses perizinan bagi dokter asing dan lulusan mahasiswa kedokteran Indonesia yang ingin berpraktik di Indonesia.
Kedua, meningkatkan jumlah spesialis secara menyeluruh melalui program spesialisasi berbasis perguruan tinggi. Hal ini dapat mempercepat serta menyederhanakan proses untuk dokter memperoleh izin praktik.
“Kami berpendapat bahwa dampaknya akan dirasakan dalam jangka waktu yang lebih panjang, mungkin dalam 3–4 tahun ke depan setelah UU tersebut resmi diimplementasikan dan lebih banyak dokter tersedia dengan mudah,” tulis riset tersebut.
Dengan sentimen tersebut, CGS CIMB menjagokan saham HEAL (Medikaloka Hermina) yang akan mendapat manfaat paling besar dari implementasi UU tersebut untuk mengatasi kekurangan spesialis.
Bersamaan juga dengan rekam jejak HEAL di BPJS Kesehatan, yang dapat memungkinkan ekspansi lebih lanjut ke daerah-daerah yang kurang terkonsentrasi, seperti luar Jawa.
Adapun Ryan dan Nathania Giovanna tetap menyematkan rating Netral, dan menetapkan target harga saham HEAL dapat mencapai Rp1.800/saham. Hal ini setara dengan potensi kenaikan 24% dari level harga saat ini.
Sementara konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 19 analis menghasilkan target harga saham HEAL di angka Rp1.708/saham.
Dengan 16 analis merekomendasikan peringkat Beli dan 3 merekomendasikan peringkat Hold untuk saham HEAL. Salah satunya adalah BNI Sekuritas yang merekomendasikan Beli saham HEAL dengan target harga Rp1.700/saham.
(fad/dhf)