Keputusan bank sentral Brasil itu diambil di tengah tensi politik yang meninggi menyusul pernyataan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang mempertanyakan independensi bank sentral dan target inflasinya yang menurut Lula seharusnya dikejar di level 4,5%.
Saat ini, bank sentral Brasil menargetkan inflasi di kisaran 3,25% untuk 2023 dan 3% untuk dua tahun ke depan. Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad meramaikan spekulasi dengan pernyataan bahwa kebijakan bisa berubah dan menurutnya Brasil membutuhkan target ambisius tapi bisa dicapai.
Para investor juga mengkhawatirkan prospek fiskal menyusul wacana bahwa Haddad akan mengusulkan aturan pengeluaran baru pada April nanti, menggantikan undang-undang saat ini yang membatasi kenaikan anggaran publik mengacu pada tingkat inflasi tahun sebelumnya.
Pemerintah baru di bawah Lula juga menganggarkan 168 miliar reais setara US$ 33 miliar untuk pengeluaran tambahan termasuk bantuan sosial sembari mempertimbangkan upah minimum yang lebih tinggi.
Menurut ekonom Modal Asset Management Felipe Sichel, pernyataan bank sentral Rabu malam itu bisa dibaca sebagai hawkish. “Itu membuka pintu otoritas untuk mempertahankan bunga di level tersebut untuk jangka wakt lebih lama dan dengan jelas melempar peringatan tentang ekspektasi inflasi yang memburuk,” jelasnya.
Sichel menambahkan, dia tidak melihat ada sinyal pemangkasan bunga acuan di Brasil tahun ini. Dalam pernyataan bank sentral, anggota komite bank sentral Brasil juga menegaskan, ekspektasi kenaiakn inflasi telah memperlihatkan penurunan dalam jangka panjang. Sementara inflasi global masih tinggi kendati mulai ada pemulihan yang positif.
Di kawasan Amerika, The Fed pada hari yang sama memilih menaikkan level bunga acuan di kisaran kecil 25 basis poin dan memberi sinyal bahwa kenaikan bunga akan terus dilakukan ke depan. Di Meksiko dan Kolombia, bunga acuan juga terus dinaikkan. Sementara Presiden Bank Sentral Chili Rosanna Costa, juga menempuh kebijakan yang sama berkebalikan dengan prediksi pasar yang memperkirakan ia akan mulai melonggarkan moneter.
(bbn)